Papaya California memang berbeda dengan
papaya Thailand yang sudah terkenal itu. Pepaya ini mempunyai ukuran agak kecil,
tekstur dagingnya lebih lembut. Rasanya juga
enak, walaupun enaknya berbeda dengan papaya Thailand
Beberapa bulan yang lalu saya menyemai biji dari buah yang saya beli di
Superindo. Ternyata berkecambah. Perkembangan kecambah ini sangat pesat sampai
tumbuh menjadi tanaman papaya kecil (sekitar 15 cm tingginya). Sehat, subur dan
menyenangkan. Ingin rasanya memelihara semua, tapi dimana menanamya. Akhirnya
saya berikan kepada teman-teman yang mau. Saya hanya menyisakan satu. Pohon
kecil ini saya tanam di pot besar bekas tempat tanaman jambu Jamaica yang mati.
Di dalam pot, dia tetap tumbuh. Saat tingginya satu meter mulai keluar
bunga (sekitar sepuluh). Sayang bunga itu berguguran setelah mekar. Hanya
tersisa sebuah yang tumbuh menjadi buah. Anehnya perkembangan buah ini sudah
berhenti ketika buah seukuran buah jambe. Pohon terus tumbuh menjulang tinggi.
Ketika buah tadi berusia sekitar tiga bulan ukurannya tetap sebesar buah jambe.
Buah mulai agak menguning. Kelihatannya sudah hampir masak. Saya tunggu. Sebentar lagi masak pohon, pikir saya. E, ternyata tepat pada Hari Raya Idul Fitri
buah itu lenyap dari pandangan mata. Hilang.
Setelah itu, selama dua bulan tidak satupun bunga yang muncul. Pohon
terus tumbuh tinggi. Sempat saya berfikir akan memotong pohon itu, untuk sayur
saja daunnya. Sempat pula berfikir memotongnya nanti bila musin hujan sudah
tiba. Dengan harapan pohon akan tumbuh lagi, malah bercabang.
Alhamdulillah,
masuk pada bulan ketiga, mulai keluar bunga. Berurutan bunga tadi mekar dan
menjadi buah kecil. Saat ini ada dua buah sebesar salak dan rupanya masih terus
membesar. Di atasnya masih ada beberapa bunga yang belum mekar. Semoga nantinya
akan menjadi buah yang dapat dinikmati. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar